Halaman

Cahaya Pengetahuan Muslim

Jumat, 02 Desember 2011

Refleksi Hijrah Dalam Kehidupan

    Umat Muslim telah memasuki tahun baru Islam 1433 H. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, detik dan menit terus berputar, hari berganti hari menggenapkan hitungan minggu, bulan dan tahun, silih berganti seiring pergantian siang dan malam. Pergantian ini tiadalah tanpa makna karena pergantian ini adalah bagian dari kekuasaan Allah SWT.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal". (Q.S. Ali Imran : 191)

Pergantian siang, malam, hari, pekan, bulan dan tahun adalah menjadi bagian dari kekuasaan Allah SWT. Bahwa Dialah yang menciptakan dan memiliki semua ini. Dialah yang mengedarkan bintang gemintang, Dialah yang menjadikan matahari sebagai pusat tata surya, menghamparkan bumi dan menetapkan hidup dan mati.
Allah SWT berfirman :

"Demi matahari dan sinarnya di pagi hari. Demi bulan apabila ia mengiringi. Demi siang apabila ia menampakan diri. Demi malam apabila ia menutupi. Demi langit serta binaannya. Demi bumi serta penghamparanya. Demi jiwa dengan segala penyempurnaan (ciptaan) Nya. Allah mengilhami sukma, keburukan dan kebaikan. Beruntunglah siapa yang membersihkannya, rugilah siapa yang mengotorinya".
(QS. As-Syams : 1-10)

Pergantian tahun berarti bertambah pula usia kita, otomatis juga jatah umur kita berkurang, semakin mendekati kematian, penyair Arab mengatakan :

"Innama anta ayyam, idza madha minnka yaumun, madha ba'dhah. Anda adalah rangkaian dari hari-hari, jika satu hari telah lewat, maka akan berkurang umur anda".

Lalu, apa yang sudah kita perbuat dari bertambahnya umur kita? Jawaban ini penting, karena suka atau tidak suka setiap yang hidup pasti akan menunggu giliran mati. Kematian adalah bukan akhir dari kehidupan ini, justru awal dari kehidupan kekal abadi, akhirat adalah waktu di mana penyelesaian perkara setiap manusia diselesaikan secara seadil-adilnya, jika waktu di dunia setiap perkara manusia ada yang bisa memanipulasi, namun bila di kahirat semua akan dibuka dan diputuskan secara adil.

Hijrah berarti berpindah atau meninggalkan, dalam makna ini, hijrah memiliki dua bentuk, yaitu : Hijrah Makaniyah dan Hijrah Ma'nawiyah.

Hijrah Makaniyah adalah berpindah secara fisik, dari satu tempat ke tempat lain, kebanyakan ayat-ayat tentang hijrah bermakna makaniyah.

"Dan siapa yang berhijrah di jalan Allah (untuk membela dan menegakan Islam), niscaya ia akan dapati di muka bumi ini tempat berhijrah yang banyak dan rezki yang makmur. Dan siapa yang keluar dari rumahnya dengan tujuan berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian ia mati (dalam Perjalanan), maka sesungguhnya telah tetap pahala hijrahnya di sisi Allah. Dan (ingatla) Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang". (Q.S. An-Nisa : 100)

"Dan Orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka terbunuh atau mati, sudah tentu Allah akan mengaruniakan kepada mereka limpah kurnia yang baik. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi limpah karunia". (Q.S. Al-Hajj : 58)

Sedangkan hijrah secara ma'nawiyah ditegaskan dalam firman Allah SWT. Dan berkatalah Ibrahim : "Sesungguhnya aku senantiasa berhijrah kepada Tuhanku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Q.S. Al-Ankabut : 26). "Dan perbuatan dosa tinggalkanlah". (Q.S. Al-Muddatsir : 5)

Bentuk-bentuk hijrah maknawiyah diantaranya meninggalkan kekufuran menuju keimanan, meninggalkan syirik menuju tauhi (hanya mengesakan Allah), meninggalkan kebiasaan mengingkari nikmat-nikmat yang telah Allah berikan menjadi pandai bersyukur. Berpindah dari kehidupan jahiliyah kearah kehidupan Islami. Berpindah dari sifat-sifat munafik, plin-plan, menjadi Istiqomah. Hijrah juga berarti berkomitmen kuat pada nilai kebenaran dan meninggalkan kebathilan. Meninggalkan perbuatan, makanan dan pakaian yang haram menjadi hidup halalan thayyiba. kedengkian, tinggalkan korupsi, saling menjatuhkan sesama orang beriman, saling menghujat, dan tinggalkan kebohongan.

Sehingga kata kunci dari hijrah adalah perubahan, perubahan menuju lebih baik dalam segala hal, perubahan itu dilakukan semata-mata karena kebaikan, karena manfaat dan mencari ridha Allah SWT dan Rasulullah SAW. bersabda yang diriwayatkan Imam Bukhari :
"Barangsiapa yang berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah untuk dunia (untuk memperoleh keuntungan duniawi) dan untuk menikahi wanita, maka hijrah itu untuk apa yang diniatkan nya".

Oleh karena itu, dalam menapaki hijrah ini kita perlu menetapkanarah atau tujuan hidup dengan jelas, ambil bekalan yang cukup, waspadai godaan di perjalanan dan jangan tertinggal rombongan kebaikan, karena hidup layaknya musafir. Allahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar