Halaman

Cahaya Pengetahuan Muslim

Minggu, 16 November 2014

Manisnya Tawakal


Oleh: Syaeful Rohim, M.A.Pd
Kehidupan kita terus berjalan, hari esok pun siap menyapa kita. Banyak perkara yang harus kita lalui, baik yang dianggap mudah atau sulit. Semua itu akan dilakoni oleh manusia dengan sukarela atau terpaksa. Yang terpenting bagi seorang muslim adalah bertawakal kepada Alloh subhanahu wa ta’ala pada semua perkara, setelah dia berusaha dengan sekuat tenaga.
Dengan menggantungkan usaha kita kepada Alloh subahanahu wa ta’ala, akan membuahkan hasil sangat berharga, dikarenakan Alloh subhanahu wa ta’ala yang Maha Agung lagi Maha Perkasa. Dengan keperkasaan-Nya, hanya Alloh yang mampu memberikan hasil usaha manusia. Oleh karena itu, hiasilah semua usaha dan tindakan anda dengan bertawakal kepada Alloh.
Alloh subhanahu wa ta’ala memberikan petunjuk kepada hamba-Nya untuk selalu beribadah dan beramal dengan penuh tawakal, karena di dalamnya terdapat buah manis yang membuat pelakunya bahagia di dunia dan di akhirat. Buah manis tawakal dapat kita lihat pada ayat-ayat Alloh dan hadis nabawi.
Tentu kita sangat penasaran dengan buah manis tawakal? Oleh karena itu, mari kita kaji bersama-sama hal tersebut melalui ayat dan hadis nabawi. Di antara buah manisnya sebagai berikut:
Kemenangan dan keberhasilan
Keberhasilan yang diberikan oleh Alloh ta’ala kepada hamba-Nya merupakan anugerah besar yang tidak dapat dipungkiri atau dihadang seorang makhluk pun, walaupun mereka bersekutu untuk menggagalkannya. Salah satu cara untuk mendapatkan anugerah Ilahi ini dengan hanya bertawakal kepada-Nya. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman,
 إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ 
“Jika Alloh menolong kalian, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kalian; jika Alloh membiarkan kalian (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kalian (selain) dari Alloh sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Alloh saja orang-orang mukmin bertawakkal”. (QS. Ali Imron [03]: 160)
Terjaga dari makar musuh
Setan merupakan musuh bagi manusia, seperti yang mereka katakan sendiri dihadapan Alloh untuk selalu menggoda dan mengelincirkan bani Adam. Akan tetapi, Alloh subhanahu wa ta’ala menegaskan bahwa tipu daya setan -atau bala tentaranya, dukun, tukang sihir, para normal dan lain-lain tak akan dapat menimpa pada orang-orang yang bertawakal kepada-Nya,
 إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 
Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepadaRobbnya”. (QS. Al-Nahl [16]: 99)
Rezeki melimpah
Anda pengen kaya? Iya. Itu mudah insya Alloh, dengan berusaha sebatas kemampuan dan bertawakal hanya kepada Alloh subahanahu wa ta’ala, dikarenakan kekayaan seseorang diperoleh hanya pemberian dari sang Maha Pemberi Rezeki, bukan dari yang lainnya. Oleh karena itu, pasrahkan semua yang telah Anda usahakan hanya kepada Alloh, maka Anda akan kaya seperti yang telah dijanjikan. Tentu hal itu dilakukan dengan sebenar-benarnya, bukan setengah atau masih ada keraguan.
Umar bin Khothtob rodhallohu anhu berkata: Rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda:
Andaikan kalian benar-benar bertawakal kepada Alloh, niscaya kalian akan mendapatkan rezeki sebagaimana burung memperoleh rezeki. Dia pergi di pagi hari dalam keadaan perut kosong, lalu pulang di sore harinya dalam keadaan perut kenyang.” (HR. Tirmidzi, dan beliau berkomentar bahwa hadis ini hasan sahih)
Penjagaan, pengawasan dan kecukupan
Pengawal bagi manusia merupakan sebuah kebutuhan agar dirinya terhindar dari marabahaya yang diperbuat oleh orang-orang yang membencinya, atau setan dan jin yang mengganggunya. Banyak orang atau tukang sihir yang menawarkan sebagai penjaga dan pelindung. Akan tetapi itu hanya tipu daya dan sebatas kemampuannya. Hanya saja, seorang yang bertawakal kepada Alloh subhanahu wa ta’ala akan mendapatkan perlindungan, pengawasan dan kecukupan dari-Nya. Itu dapat dipastikan, tidak ada seorang pun yang dapat mengganggu orang yang mendapatkan penjagaan dari Alloh. Dikarenakan Alloh Maha “Aziz” (perkasa). Allohta’ala berfirman:
 وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا 
“Tawakallah kepada Alloh. cukuplah Alloh menjadi Pelindung.” (QS. An-Nisa: 81)
 وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا 
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Alloh telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Tholaq [65]: 3)
 وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ 
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh, maka sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(QS. Al-Anfal [8]: 49)
Mendapatkan cinta dari Alloh
Tanpa cinta, hidup di dunia ini sangat sengsara. Sebaliknya dengan cinta, hidup penuh bahagia. Akan tetapi, cinta yang seperti itu hanya diberikan oleh Sang Maha Kuasa.
“Saat Alloh subhanahu wa ta’ala mencintai seorang hamba, Dia memberitahukan pada Jibril dan memerintahkannya untuk mencintainya. Jibril pun mencintai orang itu dan memberitahukan kepada semua makhluk yang ada di langit tentang kecintaan Alloh azza wa jalla kepadanya, “maka cintailah orang itu”. Penduduk langit pun langsung mencintainya. Kemudian orang yang dicintai Alloh mendapatkan penerimaan dari penduduk bumi.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Untuk mendapatkan cinta dari Alloh adalah dengan selalu bertawakal kepada-Nya pada semua urusan dan keadaan. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
 فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ 
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkAlloh kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali Imron : 159)
Pahala surga penuh nikmat.
Kebahagiaan abadi merupakan keinginan dan cita-cita setiap manusia, tanpa dibatasi hanya orang muslim saja. Orang-orang nashrani dan Yahudi sangat menginginkan kebahagiaan. Bahkan orang yang paling bodoh pun sangat mengharapkan kebahagiaan menghampirinya. Akan tetapi, setiap orang menggapai harapannya dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian orang mendatangi kuburan untuk kebahagiaan, sebagian lain mendatangi dukun untuk hal itu. Bahkan ada orang yang banting tulang demi kebahagiaan.
Akan tetapi, Islam memberikan solusi bagi umat dengan cara yang terbaik, yaitu dengan berusaha dan menggantungkan cita-citanya hanya kepada Alloh ta’ala. Tidak bergantung pada kemampuan dirinya dikarenakan ada ketebatasan, dan juga tidak bergantung pada orang lain -walaupun dukun- dikarenakan mereka juga tidak dapat menjamin kebahagiaan pada dirinya sendiri, apalagi mendatangkan kebahagiaan kepada oran lain.
Kebahagiaan yang abadi adalah di surga. Alloh subhanahu wa ta’ala menyiapkan hal itu kepada orang-orang yang hanya bertawakal kepada-Nya. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
 وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا ۖ فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ بَعْدِهِمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ(58) وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَىٰ حَتَّىٰ يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا ۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَىٰ إِلَّا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ (59)
“Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang sholih, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah Sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Robbnya”. (QS. Al-Ankabut [29]: 58-59)
Sebaliknya, orang yang menggantungkan cita-cita kepada selain Alloh subhanahu wa ta’ala akan mendapatkan pahitnya buah perbuatannya. Dengan kata lain orang yang bertawakal kepada selain Alloh, dia telah melakukan kesyirikan. Sehingga ancaman kesengsaraan di dunia dan siksa neraka di akhirat selalu menghantuinya selama dia tidak bertaubat kepada Alloh ta’ala.
Dengan panjatan puji syukur kepada Alloh subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kemampuan kepada kita dalam berusaha dan berkarya, semoga itu semua selalu teriringi dengan tawakal kepada sang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Wallohu 'Alam Bishowab