Halaman

Cahaya Pengetahuan Muslim

Senin, 15 Oktober 2012

Doa Saat Menghadapi Kesusahan Dan Kesempitan Hidup




Hidup seorang manusia tidak akan pernah lepas dari kesusahan, kesempitan hidup, kesedihan, musibah dan cobaan. Dalam kondisi sempit seperti itu, tiada tempat yang lebih baik untuk mengadu dan meminta selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, Rabb yang menurunkan ujian kepada hamba-Nya untuk hikmah tertentu.
 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam telah mengajarkan kepada kita untuk kembali kepada Allah Ta'ala saat berbagai kesusahan dan kesempitan hidup mendera kita. Kita harus kembali kepada Allah Ta'ala dengan memuji-Nya, mengagungkan-Nya dan mengesakan-Nya.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Jika sedang menghadapi sebuah kesusahan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam biasa membaca doa:

«لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ العَلِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ رَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ»

"Tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. Tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah Pemilik 'arsy yang agung. Tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah pemilik langit, pemilik bumi dan pemilik 'arsy yang mulia." (HR. Bukhari no. 7426 dan Muslim no. 2730)

Imam Yahya bin Syaraf An-Nawawi berkata: "Ini adalah sebuah hadits yang agung, wajib diperhatikan dan harus sering dibaca saat menghadapi kesusahan hidup dan perkara-perkara yang berat."

Imam Muhammad bin Jarir Ath-Thabari berkata: "Generasi salaf (sahabat) sering membaca doa ini dan mereka menyebutnya doa kesusahan hidup."

Ratusan Calon Haji Nigeria Batal Berangkat Karena Tidak Bisa Membaca Al-Fatihah



ABUJA - Ratusan calon jamaah haji Nigeria telah dilarang berangkat karena tidak bisa membaca surat Al-Fatihah, surat pertama dalam kitab suci Al-Qur'an.
"Anda tidak mendapatkan apa-apa dalam ibadah haji jika anda tidak bisa membaca Suratul Fatihah yang merupakan dasar kewajiban dalam sholat," kata Alhaji Idris Baba Ango, sekretaris eksekutif Kogi State Pilgrims Welfare Board, sebuah dewan nasional Nigeria untuk urusan jamaah haji, kepada Onislam.
"Sekali saja anda gagal dalam tes membaca surat Al-Fatihah, kami mengeluarkan anda dari bimbingan ini seperti yang diarahkan oleh komisi pusat haji," tambah Baba Ango.
Baba Ango juga mengatakan bahkan jika seseorang baru saja masuk Islam (muallaf), dia harus belajar hal-hal dasar dalam Islam terkait dengan ibadah shalat.
"Bahkan jika anda adalah seorang muallaf, diharapkan anda harus belajar aspek-aspek dasar dari agama baru anda, terutama shalat sebelum menunaikan ibadah haji," katanya.
Ratusan calon haji telah dibatalkan keberangkatannya ke Makkah karena tidak mampu membaca surat Al-Fatihah.
Kebijakan "Tidak bisa Al-Fatihah, Tidak Naik Haji" dari Komisi Nasional Haji (NAHCON),  telah dibuat untuk menyaring orang-orang yang akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada saat musim haji.

Muslim musiman
Para pengurus NAHCON juga menyalahkan para pejabat pemerintah yang tidak mengawasi bahkan membantu para politisi dan orang-orang yang tidak mengetahui ilmu Islam, terutama tentang wudhu dan shalat untuk naik haji.
"Telah ditemukan ratusan orang pergi haji dengan motif tersembunyi, sementara sejumlah lainnya terutama mereka yang disokong oleh para pejabat pemerintah seringkali menjadi Muslim musiman yang tidak melaksanakan shalat atau melakukan kewajiban agama setiap hari," kata Baba Ango.

Dengan kebijakan tersebut, sedikitnya 19 calon haji dari negara bagian utara Kogi telah dilarang menunaikan haji tahun ini karena gagal tes membaca Al-Fatihah.
Sejumlah calon haji dari barat daya negara bagian Ekiti, Ogun, Oyo, Lagos dan Ondo juga batal naik haji karena alasan yang sama.
Seorang petugas komisi Haji, Abdulganiy Olowoyo, mengatakan bahwa kebijakan tersebut bisa membantu "memangkas insiden orang-orang yang pergi haji atas alasan-alasan selain ibadah suci haji."

"Dalam Islam, ilmu adalah kewajiban, bukan pilihan. Anda tidak bisa menuaikan haji jika membaca sesuatu yang paling dasar seperti Al-Fatihah saja anda tidak bisa," kata Olowoyo kepada Onislam.

Kamis, 04 Oktober 2012

Doa Selesai Dari Sebuah Majelis



Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: "Jarang sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bangun untuk bubar dari sebuah majlis, sampai beliau membaca doa berikut ini untuk orang-orang yang duduk bersama beliau:
 
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ اليَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلَا تَجْعَلْ 
 مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا

"Ya Allah, karuniakanlah kepada kami sebagian rasa takut kepada-Mu yang bisa mencegah kami dari berbuat maksiat kepada-Mu.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami sebagian ketaatan kepada-Mu yang bisa mengantarkan kami kepada surga-Mu.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami keyakinan yang bisa meringankan bagi kami musibah-musibah dunia yang kami alami.

Ya Allah, karuniakanlah kenikmatan kepada kami dengan pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami selama kami masih hidup, dan akhirilah kehidupan kami dengan kenikmatan pula.

Timpakanlah pembalasan kami kepada orang-orang yang menzalimi kami
Menangkanlah kami atas orang-orang yang memusuhi kami
Janganlah Engkau menimpakan musibah kami terjadi pada urusan agama (iman) kami
Janganlah Engkau menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak ilmu kami
Dan janganlah Engkau menjadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami sebagai pemimpin yang berkuasa atas kami."

(HR. Tirmidzi no. 3502, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 10161, Al-Bazzar no. 5989, Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Ash-Shagir no. 866, Al-Hakim no. 1934 dan lain-lain. Al-Hakim berkata: hadits shahih. At-Tirmidzi berkata: hadits hasan)