Halaman

Cahaya Pengetahuan Muslim

Selasa, 09 Juli 2013

Awal Ramadhan di Qatar, Arab Saudi, dan Mesir Jatuh Pada Hari Rabu



RIYADH - Qatar, Arab Saudi dan Mesir mengumumkan bahwa hari Rabu 10 Juli 2013 sebagai tanggal 1 Ramadhan 1434 H, laporan TV Al-Jazeera.

Komisi Pengawas Hilal pada Departemen Wakaf dan Urusan Keislaman Qatar telah mengumumkan bahwa hari Selasa 9 Juli 2013 adalah hari ke-30 bulan Sya’ban 1434 H. Dengan demikian awal bulan suci Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu.

Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi menyatakan pihaknya belum menerima satu pun kesaksian tentang terlihatnya hilal Ramadhan pada Senin petang.

Kantor Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengumumkan hari Selasa sebagai penggenap bulan Sya’ban 1434 H dan hari Rabu sebagai hari pertama bulan suci Ramadhan 1434 H.

Hilal bulan suci Ramadhan 1434 H tidak terlihat di propinsi Hautah Sudair dan propinsi Hariq, dua kawasan paling terkenal untuk mengawasi hilal di Arab Saudi.

Darul Ifta’ al-Mishriyah (Dewan Fatwa Mesir) juga mengumumkan hari Selasa sebagai penggenap bulan Sya’ban 1434 H dan hari Rabu sebagai awal bulan suci Ramadhan 1434 H.

Mufti Mesir Syaikh Syauqi Allam menyatakan bahwa Komisi Syariat dan Ilmiah Dewan Fatwa Mesir telah melakukan pengawasan hilal Ramadhan setelah terbenamnya matahari pada hari Senin. Namun hilal awal Ramadhan tahun ini belum terlihat. Hal itu bersesuaian dengan perhitungan ilmu falak para ulama Mesir. Maka hari Selasa ditetapkan sebagai penggenap bulan Sya’ban dan hari Rabu sebagai awal bulan suci Ramadhan tahun ini.

Rusia, China dan Perancis Tetapkan Selasa Awal Ramadhan 1434 H




MOSKOW - Rusia, China dan Perancis secara resmi menetapkan hari Selasa (9/7/2013) sebagai awal bulan suci Ramadhan 1434 H, laporan situs berita Yaman At-Tagheer pada Senin malam. Keputusan itu diambil berdasar perhitungan ilmu falak para ulama negara-negara tersebut.

Mufti Islam Rusia telah menetapkan 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa.


Tak kurang dari 25 juta warga muslim China akan memulai puasa Ramadhan 1434 H pada hari Selasa. Para imigran Arab dan warga “asing” muslim dari berbagai lainnya di negara berpenduduk terbesar di bumi itu akan ikut memulai puasa Ramadhan pada hari yang sama.

Di China, warga muslim setiap tahunnya melakukan puasa Ramadhan selama 30 hari penuh, tanpa mempertimbangkan rukyah hilal Idul Fitri. Tradisi tua yang berlaku di China mengharuskan setiap muslim berpuasa selamanya 30 hari penuh meskipun hilal Syawal terlihat pada tanggal 29 Ramadhan.


Dewan Agama Islam Perancis telah menetapkan hari Selasa sebagai awal Ramadhan 1434 H, berdasar perhitungan ilmu falak. Ini adalah pertama kalinya Dewan Agama Islam Perancis menyandarkan penetapan awal Ramadhan pada ilmu falak. Pada tahun-tahun sebelumnya Dewan Agama Islam Perancis bersandar kepada rukyatul hilal.


Dewan Agama Islam Perancis telah mengumumkan sejak dua bulan lalu akan bersandar kepada ilmu falak dalam menetapkan awal Ramadhan “agar kaum muslimin bisa bersiap-siap dan mengatur urusan mereka”. Dewan juga telah menetapkan hari raya Idul Fitri 1434 H jatuh pada tanggal 8 Agustus mendatang, berdasar perhitungan ilmu falak.  


Menutut situs At-Tagheer sampai saat ini belum diketahui jika ada sebuah negara Arab yang menetapkan hari Selasa sebagai awal Ramadhan 1434 H.


Negara-negara Semenanjung Arab yang meliputi Yaman, Kesultanan Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Arab Saudi telah menetapkan hari Rabu (10/7/2013) sebagai awal bula suci Ramadhan 1434 H. Keputusan itu diambil setelah hilal awal Ramadhan 1434 H tidak terlihat di negara-negara tersebut.


Beberapa negara Arab lainnya di kawasan Teluk Persia dan Asia Barat Daya seperti Irak, Lebanon, Yordania, Suriah dan Palestina juga menetapkan hari Rabu sebagai tanggal 1 Ramadhan 1434 H.

Sabtu, 06 Juli 2013

Manusia Tanpa Hati, Jika Hatimu Tidak Ada Di Tiga Tempat



Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah berkata :

اطلب قلبك في ثلاثة مواطن عند سماع القرآن وفي مجالس الذكر وفي أوقات الخلوة فان لم تجده في هذه المواطن فسل الله أن يمن عليك بقلب فانه لا قلب لك

“Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur’an, di saat engkau berada di majlis dzikir (majlis ilmu) dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi” (Al Fawaid 1/148)
Allah Jalla fie ‘Ulaahu berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal”(QS Al Anfal 2)

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآَيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

“Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong”. (QS As Sajdah 15)
  • MAKNA TADABBUR
التفكر والتأمل لأيات القرءان من أجل فهمه وإدراك معانيه وحكمه والمراد منه

“Tadabbur adalah memperhatikan dan menghayati ayat-ayat Al Qur’an agar dapat memahami dan mengerti artinya, hukumnya dan maksud dari ayat-ayat tersebut 
  • TANDA-TANDA TADABBUR AL QUR’AN
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آَمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata : “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam ).” (QS Al Maidah 83)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal”. (QS Al Anfal 2)

قُلْ آَمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا () وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا () وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا 

 ”Katakanlah : “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata : “Maha suci Rabb Kami, sesungguhnya janji Rabb Kami pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS Al Isra’ 107 – 109)

أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آَدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا 

“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis”. (QS Maryam 58)

وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا

“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat- ayat  dari Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli dan buta”. (QS Al Furqon 73)

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabb nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. “ (QS Az Zumar 23)
  • KESIMPULAN TANDA-TANDA TADABBUR
  1. Hadirnya hati dan pikiran saat membaca Al Qur’an
  2. Menangis karena takut kepada Allah
  3. Bertambah khusyu’ dan tadhorru’ (merendahkan diri)
  4. Bertambah imannya
  5. Gembira dan cinta akan janji Allah
  6. Merinding karena takut kpd Allah
  7. Tersungkur sujud karena takjub
  • DO’A PARA PECINTA AL QUR’AN
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam  bersabda :
“Barangsiapa yang sedang mendapatkan musibah, kesedihan hati dan kegundahan jiwa kemudian membaca do’a ini pastilah Allah akan  menghilangkan semua kesedihan dan kesulitannya serta menggantikan dengan jalan keluar baginya”.

اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوْبِناَ، وَنُوْرَ صُدُوْرِناَ، وَجَلاَءَ أَحْزَانِناَ، وَذَهَابَ هُمُوْمِناَ.

“Ya Allah jadikanlah Al Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya yang menyinari dada kami, pelipur duka kami dan penghapus kesedihan kami”.
Lalu seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam  
Ya Rasulallah, bolehkah kami menghafalkannya ?”.
Beliau menjawab : “Aku anjurkan bagi yang mendengarnya agar menghafalkan (dan mengamalkannya)”.
(HR. Hakim dalam Al Mustadrak, beliau berkata : Hadits ini Shahih dengan persyaratan Imam Muslim)


اَللَّهُمَّ ارْحَمْناَ بِالْقُرْآنْ، وَاجْعَلْهُ لَناَ إِماَماً وَنُوْراً وَهُدًى وَرَحْمَةْ .

اَللَّهُمَّ ذَكِّرْناَ مِنْهُ ماَ نَسِيْناَ، وَعَلِّمْناَ مِنْهُ ماَ جَهِلْناَ، وَارْزُقْنـاَ تِلاَوَتَهُ آناَءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهاَرْ، وَاجْعَلْهُ لَناَ حُجَّةً، ياَ رَبَّ الْعاَلمَيِنْ.

“Ya Allah limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami dengan  Al Qur’an, jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami”.

“Ya Allah ingatkanlah apa-apa yang kami lupa darinya, ajarkanlah yang kami tidak tahu, dan limpahkanlah rizki kepada kami (dalam bentuk) membacanya sepanjang siang dan malam hari. Dan jadikanlah ia pembela kami di hari kiamat nanti, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang