Anak merupakan karunia dan anugerah
terindah yang didamba-dambakan oleh setiap pasutri, bahkan eksistensi
kebahagiaan sebuah bahtera rumah tangga akan terasa kurang sempurna
tanpa kehadiran sang buah hati tersebut. Anugerah mulia ini akan
melengkapi keharmonisan hidup berumah tangga serta menjadi qurrotu a’yun
(penyejuk hati) bagi orang tuanya. Apabila sang anak dibesarkan di
bawah naungan cahaya al-Quran, tumbuh di taman-taman as-Sunnah yang
disirami dengan mata air para salafus sholih. Akan tetapi anugerah
tersebut akan membawa petaka atau bencana bagi kedua orang tuanya, jika
mereka tidak mendidiknya dengan norma-norma keislaman atau bahkan
membiarkan anaknya tumbuh berkembang di lingkungan jahiliyyah (non islami) yang berpotensi merusak akhlak dan meracuni kefitrohan jiwanya.
Urgensi mengenalkan adab islami pada anak
Oleh karena itu, pendidik dan orang tua
pada khususnya memiliki peran penting dalam mencetak pribadi-pribadi
anak yang mengerti dan perhatian terhadap adab-adab Islami, sang anak
merasa bangga dan mulia dengan nilai-nilai keislaman yang dimilikinya.
Sehingga pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh lingkungan atau media yang
tidak mendidik bisa terbendung dan terminimalisir.
Di dalam al-Quran al-karim, tepatnya di surat Luqman mulai dari ayat ke 13-19, Alloh subhanahu wa ta’ala mengisahkan
tentang bagaimana pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh Luqman
al Hakim (seorang yang sholih) kepada anaknya yang menunjukkan betapa
pentingnya pengajaran sang anak tentang adab islami.
Rosululloh sholallohu alaihi wasallam sejak
dini telah memberikan tuntunan kepada umatnya agar mengajarkan
anak-anak mereka dengan adab-adab islam ini, seperti sabda beliau sholallohu alaihi wasallam berikut;
“Ajarilah anak-anak kalian sholat
apabila usia mereka sudah mencapai tujuh tahun dan pakullah (pukulan
mendidik)mereka (jika enggan) apabila usianya sepuluh tahun.” (HR. al-Bazzar dan dishohihkan oleh syaikh al-Albani)
Jadi, sejak belasan abad yang lalu,
Islam telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan
secara umum dan pendidikan anak secara khusus sebagaimana yang
disinyalir dalam ayat dan hadits di atas.
Mungkin para orang tua bertanya-tanya
tentang apa sebenarnya adab-adab islami tersebut yang harus dikenalkan
pada sang anak serta bagaimana cara atau metode mendidik atau
mengenalkan anak pada adab-adab tersebut? Sebagaimana yang telah
dimaklumi bahwa adab dalam Islam memiliki banyak macamnya, di antaranya
insya Alloh akan dipaparkan di poin berikut ini;
- Adab dengan Alloh
Adab dengan Alloh merupakan adab
tertinggi yang harus mendapat perhatian paling pertama, oleh karena itu
si anak harus terlebih dahulu dikenalkan pada adab tersebut, karena
Dia-lah yang telah menciptakan si anak serta memberikan karunia dan
anugerah yang berlimpah kepadanya sehingga dia patut diberitahukan adab
dengan sang Penciptanya seperti;
Mengetahui agungnya ciptaan Alloh.
Alam semesta ini merupakan bukti nyata atas kekuasaan Alloh ta’ala serta
menunjukkan luasnya rahmat Alloh l terhadap makhluk-Nya. Maka seorang
pendidik hendaknya menjelaskan hal ini dengan mengajak si anak untuk
melihat dan merenungi ciptaan Alloh yang ada di sekitarnya seperti
langit yang ditinggikan tanpa tiang, bumi yang dihamparkan, pohon-pohon
yang rindang menjulang dan buah-buahan yang segar dan lain-lain, semua
itu merupakan di antara ciptaan Alloh. Sehingga sang anak tahu bahwa
Alloh subhanahu wa ta’ala adalah Dzat yang Maha Agung.
Menjaga hak-hak Alloh.
Ketika anak telah mengerti tentang
karunia yang diberikan kepadanya dan menghayati ciptaan-ciptaan Alloh
yang begitu menakjubkan, maka seorang pendidik harus menanamkan pada
diri anak bahwa kita harus bersyukur atau berterima kasih kepada Alloh
atas limpahan nikmat tersebut tentunya dengan menjaga hak-hak Alloh
seperti beribadah kepada-Nya semata dan tidak berbuat syirik kepada-Nya
seperti yang digambarkan dalam kisah Luqman al Hakim bahwa ia berkata
kepada anaknya “Wahai anakku, janganlah engkau berbuat syirik kepada Alloh karena syirik itu adalah kezholiman yang besar.”(QS. Luqman: 13)
Mengenalkan anak pada nama-nama dan sifat Alloh.
Di antara adab dengan Alloh adalah
mengenalkan pada si anak sebagian nama atau sifat Alloh yang Maha Indah
lagi Mulia dengan menjelaskan kandungannya secara singkat, misalnya kita
katakan ‘Nak, Alloh itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala
sesuatu, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi atau terluput dari
pendengan dan pengetahuan-Nya sampai yang terbetik dalam pikiran kita
pun, Alloh mengetahuinya,’ atau ‘Alloh itu Maha Melihat segala sesuatu
tak ada satupun yang terluput dari penglihatan-Nya sampai semut hitam di
atas batu hitam di malam yang gelap gulita, Alloh melihatnya.’ Subhanalloh !
- Adab dengan orang tua
Orang tua adalah manusia yang amat
berjasa bagi si anak. Terutama sang ibu yang dengan susah payah
mengandungnya hingga ia dilahirkan ke dunia sampai-sampai nyawa menjadi
taruhan demi kelahiran sang anak. Begitu pula perjuangan seorang bapak
yang mengerahkan jerih payahnya untuk menunjang kelangsungan hidupnya.
Maka sudah sepatutnya anak diajarkan tentang adab-adab yang berkaitan
dengan kedua orang tuanya seperti;
Berbuat baik kepada keduanya serta tidak meninggikan suara dihadapannya
Orang tua adalah manusia yang paling
berhak kita berbuat baik kepadanya. Disamping besarnya pengorbanan
keduanya, Alloh pun telah menggandengkan perintah berbuat baik kepada
orang tua dengan perintah beribadah kepada-Nya yang menunjukkan besarnya
perkara ini.
Alloh berfirman:
وَقَضَىٰ
رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا
كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kalian jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat
baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia”. (QS. al-Isro’: 23)
Mendo’akan keduanya
Do’a yang dipanjatkan oleh anak untuk kedua orang tua merupakan bukti keluhuran adab dan akhlak yang dimilikinya. Alloh ta’ala dalam al-Quran telah mengajarkan bentuk do’a kepada kita untuk orang tua.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. al-Isro’: 24)
- Adab dalam bertetangga
Tetangga dalam Islam memiliki hak yang agung sehingga Rosululloh pernah bersabda “Senantiasa Jibril alaihissalam mewasiatkan kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga sampai aku mengira dia akan mendapat warisan”.
Seorang anak dalam kehidupan sehari-harinya tidak terlepas dari bermain
atau bergaul dengan tetangganya sehingga perlu dikenalkan pada
adab-adab bertetangga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Di antara terhadap tetangga adalah:
Memerintahkan anak untuk berbuat baik kepada tetangga dan tidak menyakitinya
Sikap ini merupakan akhlak mulia yang
harus ditanamkan pada diri anak, sehingga ia tidak berlaku buruk
terhadap tetangganya. Saking besarnya hak tetangga tersebut
sampai-sampai Rosululloh sholallohu alaihi wasallam mengatakan bahwa orang yang menyakiti mereka salah satu indikasi kurangnya iman. Rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda “Tidaklah sempurna iman sesorang di antara kalian dimana tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Muslim)
Menyuruh anak untuk memberikan sedikit kuah atau yang semisalnya
Rosululloh sholallohu alaihi wasallam telah
mengajarkan kepada kita bagaimana seorang Muslim memuliakan
tetangganya, di antaranya dengan memberikan sedikit kuah kepada mereka
dan hal ini menunjukkan perhatian Islam terhadap tetangga. Rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda “Jika kamu memasak maka Perbanyaklah kuahnya dan berikan kepada tetanggamu.” (HR. Muslim)
Inilah di antara adab-adab yang perlu
dikenalkan pada anak sehingga pertumbuhannya selalu dihiasi oleh
adab-adab Islami yang akan menjadi penyejuk hati bagi kedua orang tuanya
di dunia maupun di akhirat. Wallohu A’lam.