Para ulama hadits dan sejarawan Islam menyebutkan
bahwa dada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam kembali dibelah pada
malam Isra'.
Dada beliau dicuci dengan air Zamzam kemudian dipenuhi dengan hikmah dan keimanan. Setelah itu beliau melakukan Isra' dan Mi'raj bersama malaikat Jibril dengan mengendarai kuda tunggangan bernama Buraq.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan peristiwa itu sebagai berikut:
عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
بَيْنَا أَنَا عِنْدَ البَيْتِ بَيْنَ النَّائِمِ، وَاليَقْظَانِ -
وَذَكَرَ: يَعْنِي رَجُلًا بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ -، فَأُتِيتُ بِطَسْتٍ
مِنْ ذَهَبٍ، مُلِئَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا، فَشُقَّ مِنَ النَّحْرِ إِلَى
مَرَاقِّ البَطْنِ، ثُمَّ غُسِلَ البَطْنُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ مُلِئَ
حِكْمَةً وَإِيمَانًا، وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، دُونَ البَغْلِ
وَفَوْقَ الحِمَارِ: البُرَاقُ، فَانْطَلَقْتُ مَعَ جِبْرِيلَ حَتَّى
أَتَيْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا،
Dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha'sha'ah radhiyallahu 'anhuma
berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Ketika aku sedang
berada di Baitullah (Masjidil Haram) dalam keadaan antara tidur dan
bangun, maka dibawakan kepadaku sebuah wadah yang terbuat dari emas,
penuh berisikan hikmah dan keimanan. Maka dibelah dadaku dari leher
sampai bagian bawah perutku, kemudian perutku dicuci dengan air zamzam,
lantas dipenuhi dengan hikmah dan keimanan.
Setelah itu dibawa kepadaku sebuah kendaraan berwarna putih, yang lebih
pendek dari bighal namun lebih tinggi dari keledai, yaitu kendaraan
Buraq. Maka aku berangkat bersama malaikat Jibril sampai ke langit
dunia…."
(HR. Bukhari no. 3207 dan Muslim no. 164)
(HR. Bukhari no. 3207 dan Muslim no. 164)
Dalam riwayat lain, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu menuturkan:
لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ
مَسْجِدِ الكَعْبَةِ، أَنَّهُ جَاءَهُ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ قَبْلَ أَنْ
يُوحَى إِلَيْهِ وَهُوَ نَائِمٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ، فَقَالَ
أَوَّلُهُمْ: أَيُّهُمْ هُوَ؟ فَقَالَ أَوْسَطُهُمْ: هُوَ خَيْرُهُمْ،
فَقَالَ آخِرُهُمْ: خُذُوا خَيْرَهُمْ، فَكَانَتْ تِلْكَ اللَّيْلَةَ،
فَلَمْ يَرَهُمْ حَتَّى أَتَوْهُ لَيْلَةً أُخْرَى، فِيمَا يَرَى قَلْبُهُ،
وَتَنَامُ عَيْنُهُ وَلاَ يَنَامُ قَلْبُهُ، وَكَذَلِكَ الأَنْبِيَاءُ
تَنَامُ أَعْيُنُهُمْ وَلاَ تَنَامُ قُلُوبُهُمْ، فَلَمْ يُكَلِّمُوهُ
حَتَّى احْتَمَلُوهُ، فَوَضَعُوهُ عِنْدَ بِئْرِ زَمْزَمَ، فَتَوَلَّاهُ
مِنْهُمْ جِبْرِيلُ، فَشَقَّ جِبْرِيلُ مَا بَيْنَ نَحْرِهِ إِلَى
لَبَّتِهِ حَتَّى فَرَغَ مِنْ صَدْرِهِ وَجَوْفِهِ، فَغَسَلَهُ مِنْ مَاءِ
زَمْزَمَ بِيَدِهِ، حَتَّى أَنْقَى جَوْفَهُ، ثُمَّ أُتِيَ بِطَسْتٍ مِنْ
ذَهَبٍ فِيهِ تَوْرٌ مِنْ ذَهَبٍ، مَحْشُوًّا إِيمَانًا وَحِكْمَةً،
فَحَشَا بِهِ صَدْرَهُ وَلَغَادِيدَهُ - يَعْنِي عُرُوقَ حَلْقِهِ - ثُمَّ
أَطْبَقَهُ ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
"Awal mula malam Isra' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam dari
Masjid Ka'bah adalah ada tiga orang (malaikat) yang datang kepada beliau
sebelum beliau diberi wahyu, pada saat itu beliau sedang tidur di
Masjidil Haram. Salah seorang (malaikat) itu bertanya, "Siapakah ia di
antara mereka?" Orang (malaikat) kedua menjawab, "Ia adalah orang yang
terbaik di antara mereka." Orang (malaikat) ketiga berkata: "Bawalah
orang yang terbaik di antara mereka!" Itulah kejadian malam itu.
Beliau tidak melihat mereka sampai datang suatu malam, saat itu beliau
dalam keadaan mata terpejam namun hati tidak tidur, dan hati para nabi
tidak pernah tidur. Mereka tidak mengajaknya berbicara, karena mereka
langsung mengangkatnya dan membaringkannya di dekat sumur Zamzam. Jibril
sendiri yang mengurusnya langsung. Jibril membelah antara leher bagian
atas sampai tempat kalung di leher bagian bawah, sampai selesai membelah
dada dan hatinya.
Jibril mencucinya dengan tangannya sendiri menggunakan air Zamzam,
sehingga ia selesai membersihkan hatinya. Kemudian dibawakan sebuah
wadah yang terbuat dari emas, padanya ada tempat air yang juga terbuat
dari emas, yang dipenuhi dengan hikmah dan keimanan. Jibril lantas
memenuhi dadanya dan urat-urat kerongkongannya dengan hikmah dan
keimanan, baru setelah itu mengembalikannya seperti sedia kala. Setelah
itu Jibril membawanya naik ke langit dunia…"
(HR. Bukhari no. 7517 dan Muslim no. 162)
(HR. Bukhari no. 7517 dan Muslim no. 162)
Dikutip dari berbagai sumber.
Wallahu a’lam
(artinya: “Dan Allah lebih tahu atau Yang Maha tahu atau Maha Mengetahui)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar