Ketika kita akan memulai sebuah usaha, seringkali kebanyakan orang terbentur dengan istilah modal, ditambah dengan anggapan mayoritas masyarakat kita bahwa modal itu adalah mutlak sebuah materi yang berlimpah (uang), akan tetapi sebenarnya modal itu bukan dari berapa banyak jumlah uang yang kita miliki, modal sesungguhnya selain daripada uang itu adalah Kepercayaan (trust), Kerja Keras (Ulet), Percaya Diri (PeDe), Keteguhan (Istiqomah), Kreatifitas (Inovasi), dan Relasi (Silaturahmi). Kata seorang pakar ekonomi berbasis syariah Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri
Kepercayaan (Trust)
Rahasia bisnis Rasulullah, Laode M. Kamaluddin. Ph.D juga memberi
penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan
Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan
(amanah), ini merupakan ciri utama dari aktivitas bisnis yang dilakukan
oleh Rasulullah sehingga tidak ada satupun orang yang berinterakasi
dengan beliau kecuali mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Dan sangat
pantas jika beliau mendapatkan gelar Al-Amiin (orang yang dapat
dipercaya). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jika kita
ingin sukses dalam berbisnis seperti Rasulullah.
Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan : “Muhammad
did his dealing honestly and fairly and never gave his customers to
complain. He always kept his promise and delivered on time the goods of
quality mutually agreed between the parties. He always showed a gread
sense of responsibility and integrity in dealing with other people. His
reputation as an honest and truthful trader was well established while
he was still in his early youth”.
(Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan adil
(fairplay) dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat
para pelanggannya mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya
dan dalam menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu tepat
waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan
disepakati sebelumnya. Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu
menunjukkan rasa penuh tanggung jawab dan memiliki integritas yang
tinggi di mata siapapun. Reputasi beliau sebagai seorang pedagang yang
jujur dan adil telah dikenal luas sejak beliau masih muda).
Kerja Keras (Ulet)
Kemampuan untuk melihat situasi adalah kualitas yang dimiliki pengusaha
sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis yang
tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih
diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi
dalam bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang
dihadapi.
Percaya Diri (PeDe)
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri
dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan
mereflekseikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur
atau tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi.
Anda harus belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan
merefkeksikannya secara personal . Dihadapan publik, Anda harus menjadi
figur yang tenang dan percaya diri.
Keteguhan (Istiqomah)
Jika Anda serius dalam menjalankan usaha Anda sendiri dan siap
memulainya, maka Anda sudah tahu jika nantinya akan menghadapi banyak
rintangan di perjalanan menuju kesuksesan. Salah satu alat penting yang
Anda perlukan dan harus digunakan adalah keteguhan hati jika Anda ingin
menjadi pengusaha sukses.
Kreatifitas (Inovasi)
Kreatifitas adalah kemampuan memberikan solusi unik dari permasalahan.
Pengusaha sukses mengadopsi teknik pemecahan masalah yang kreatif untuk
menghadapi tantangan. Pemikiran kreatif dan inovatif yang demikian
diperlukan di semua area, dari mengisi kekosongan pasar, dan
memvisualisasikan produk dengan sistem dan prosedur yang lebih efisien
dan biaya yang efektif. Terkadang, hanya diperlukan satu ide bagus
untuk mengubah keberuntungan bisnis dan mengeluarkan produk yang bagus.
Relasi (Silaturahmi)
Bisnis apapun yang anda jalani tidak
akan pernah sukses apabila anda tidak memiliki hubungan relasi sebagai
partner bisnis anda. Didalam menjalin hubungan ini harus adanya rasa
saling percaya, karena kita tidak mungkin menjalin hubungan dengan
seseorang tanpa mempercayainya.
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim.”
At Tirmidzi dalam Jami’nya, no. 1865, Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3663 dan Ahmad dalam Musnadnya sebanyak 10 riwayat.
Demikianlah pembahasan tentang modal dan mohon maaf yang sebesar-besarnya bilamana terdapat kesalahan dalam hal apapun semoga dapat memberikan manfaat dan TETAP SEMANGAT.
Barokallohu Fikka...
mantap nih infonya gan, males nih gw jadi pegawai melulu kita harus bangkit untuk menjadi pengusaha yang sukses, tanpa modal uang pun kita semestinya bisa buka usaha. SEMANGATT...!!
BalasHapusjadi pengen secepatnya buka usaha
BalasHapusyupz...modal tu bkn hnya uang smata tp modal yg pling bgs tuh modal kejujuran, Rasululloh pun dlm prkembangan bisnis na sgt terkenal skali dgn kejujuran na di antara kalangan pebisnis, makan nya beliau di juluki 'al-amin' terpercaya.
BalasHapus