Halaman

Cahaya Pengetahuan Muslim

Selasa, 08 November 2011

Arti Modal Sebenarnya Dalam Memulai Usaha



Ketika kita akan memulai sebuah usaha, seringkali kebanyakan orang terbentur dengan istilah modal, ditambah dengan anggapan mayoritas masyarakat kita bahwa modal itu adalah mutlak sebuah materi yang berlimpah (uang), akan tetapi sebenarnya modal itu bukan dari berapa banyak jumlah uang yang kita miliki, modal sesungguhnya selain daripada uang itu adalah Kepercayaan (trust), Kerja Keras (Ulet), Percaya Diri (PeDe), Keteguhan (Istiqomah), Kreatifitas (Inovasi), dan Relasi (Silaturahmi). Kata seorang pakar ekonomi berbasis syariah Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri

Kepercayaan (Trust)
Rahasia bisnis Rasulullah, Laode M. Kamaluddin. Ph.D juga memberi penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan (amanah), ini merupakan ciri utama dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah sehingga tidak ada satupun orang yang berinterakasi dengan beliau kecuali mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Dan sangat pantas jika beliau mendapatkan gelar Al-Amiin (orang yang dapat dipercaya). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jika kita ingin sukses dalam berbisnis seperti Rasulullah. 
Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan : “Muhammad did his dealing honestly and fairly and never gave his customers to complain. He always kept his promise and delivered on time the goods of quality mutually agreed between the parties. He always showed a gread sense of responsibility and integrity in dealing with other people. His reputation as an honest and truthful trader was well established while he was still in his early youth”.
(Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan adil (fairplay) dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya dan dalam menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu tepat waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepakati sebelumnya. Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu menunjukkan rasa penuh tanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasi beliau sebagai seorang pedagang yang jujur dan adil telah dikenal luas sejak beliau masih muda).

Kerja Keras (Ulet)
Kemampuan untuk melihat situasi adalah kualitas yang dimiliki pengusaha sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis yang tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi dalam bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang dihadapi.

Percaya Diri (PeDe)
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan mereflekseikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur atau tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi. Anda harus belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan merefkeksikannya secara personal . Dihadapan publik, Anda harus menjadi figur yang tenang dan percaya diri.

Keteguhan (Istiqomah)
Jika Anda serius dalam menjalankan usaha Anda sendiri dan siap memulainya, maka Anda sudah tahu jika nantinya akan menghadapi banyak rintangan di perjalanan menuju kesuksesan. Salah satu alat penting yang Anda perlukan dan harus digunakan adalah keteguhan hati jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses.

Kreatifitas (Inovasi)
Kreatifitas adalah kemampuan memberikan solusi unik dari permasalahan. Pengusaha sukses mengadopsi teknik pemecahan masalah yang kreatif untuk menghadapi tantangan. Pemikiran kreatif dan inovatif yang demikian diperlukan di semua area, dari mengisi kekosongan pasar, dan memvisualisasikan produk dengan sistem dan prosedur yang lebih efisien dan biaya yang efektif. Terkadang, hanya diperlukan satu ide bagus untuk mengubah keberuntungan bisnis dan mengeluarkan produk yang bagus.


Relasi (Silaturahmi)
Bisnis apapun yang anda jalani tidak akan pernah sukses apabila anda tidak memiliki hubungan relasi sebagai partner bisnis anda. Didalam menjalin hubungan ini harus adanya rasa saling percaya, karena kita tidak mungkin menjalin hubungan dengan seseorang tanpa mempercayainya.

Hadits ini di riwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya, Kitabul Adab, bab Man Busitha Lahu Minar Rizqi Bi Shilatirrahim (10/429). Muslim dalam Shahihnya, Kitabul Birri Wal Shilah Wal Adab, bab Shilaturrahim Wa Tahrimu Qathi’atiha (16/330). Abu Daud dalam Sunannya, kitab Az Zakat, Bab Fi Shilaturrahmi no. 1693, dengan lafadz,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim.
At Tirmidzi dalam Jami’nya, no. 1865, Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3663 dan Ahmad dalam Musnadnya sebanyak 10 riwayat.

Demikianlah pembahasan tentang modal dan mohon maaf yang sebesar-besarnya bilamana terdapat kesalahan dalam hal apapun semoga dapat memberikan manfaat dan TETAP SEMANGAT.

Barokallohu Fikka...


3 komentar:

  1. mantap nih infonya gan, males nih gw jadi pegawai melulu kita harus bangkit untuk menjadi pengusaha yang sukses, tanpa modal uang pun kita semestinya bisa buka usaha. SEMANGATT...!!

    BalasHapus
  2. jadi pengen secepatnya buka usaha

    BalasHapus
  3. yupz...modal tu bkn hnya uang smata tp modal yg pling bgs tuh modal kejujuran, Rasululloh pun dlm prkembangan bisnis na sgt terkenal skali dgn kejujuran na di antara kalangan pebisnis, makan nya beliau di juluki 'al-amin' terpercaya.

    BalasHapus