Untuk menjadi orang yang berakhlak baik, kami
berikan beberapa kiat yang insyaa Alloh sangat bermanfaat berikut
ini:
Pertama adalah berdo’a kepada
Alloh :
Dari Ali bin Abi Tholib bahwa Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam dalam salah satu do’anya beliau mengucapkan:
- أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ، وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ
“Ya Alloh, tunjukkanlah aku pada akhlak yang
paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau.Ya Alloh,
jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu
menjauhkannya dariku selain Engkau.” (HR. Muslim, Abu Dawud,
Tirmidzi)
Dan panjatkan pula doa dijauhkan dari akhlak yang
buruk,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ
“Ya Alloh, aku berlindung kepadamu dari
akhlak, amal dan hawa nafsu yang mungkar” (HR. Tirmidzi, shohih)
Perlu diingat, berdoa jangan hanya sekali dua
kali, tetapi sesering mungkin.
Kedua, pelajarilah ilmu tentang
keutamaan akhlak baik, agar kita semangat dalam memperbaiki akhlak. Diantara
keutamaan akhlak adalah sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
:”Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik bisa mencapai
derajat orang yang berpuasa dan qiyamul lail.” (Shahihul Jami’)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
juga bersabda : “Sesuatu yang paling agung yang memasukkan manusia kesurga
adalah takwa kepada Alloh dan akhlak yang terpuji.” [Shahih :
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Hakim)
Ketiga, pelajarilah ilmu agama
Islam dari sumber yang benar, sehingga kita dapat membedakan mana yang baik dan
mana akhlaq yang buruk, pelajari kepribadian Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wasallam. Teladani beliau shollallohu ‘alaihi wasallam. Bagaimana
sikap beliau kepada kedua orang tua, bagaimana sikap terhadap orang-orang
miskin, kepada teman, saudara, adab berbicara, adab salam dan lain sebagainya,
semua sudah dijelaskan dalam hadits-hadits shohih. Alloh Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Alloh.”(Q.S. Al-Ahzaab : 21)
Keempat, amalkan ilmu yang sudah
kita pelajari. Amal adalah buah dari ilmu. Ilmu itu dicari demi mencapai
sesuatu yang lain. Fungsi ilmu ibarat sebatang pohon, sedangkan amalan seperti
buahnya. Maka setelah mengetahui ajaran agama Islam seseorang harus
menyertainya dengan amalan. Sebab orang yang berilmu akan tetapi tidak beramal
dengannya lebih jelek keadaannya daripada orang bodoh.
Maka dari itu, dalam mempelajari ilmu sebaiknya
kita cari guru yang akhlaqnya baik, sehingga paling tidak kita bisa langsung
melihat dan mencontoh guru kita dalam berakhlak. Demikianlah Imam Malik
berpesan kepada putranya: “pergilah untuk belajar!’ ‘Pergilah kepada Robi’ah
(guru Imam Malik)! Pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya! (kitab
Waratsatul Anbiya hal. 39)
Kelima, bergaul dengan
orang-orang yang baik akhlaknya. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi.
Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya
atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau
tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat
baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari)
Keenam. Bersabar.. Memang
memperbaiki Akhlak adalah hal yang tidak mudah dan butuh “mujahadah”
perjuangan yang kuat. Selevel para ulama saja membutuhkan waktu bertahun-tahun
untuk memperbaiki akhlak.
Berkata Abdulloh bin Mubarok :
“Saya mempelajari adab selama 30 tahun dan saya
mempelajari ilmu (agama) selama 20 tahun, dan adalah mereka (para ulama salaf)
memulai pelajaran mereka dengan mempelajari adab terlebih dahulu kemudian baru
ilmu”. [Ghayatun-Nihayah fi Thobaqotil Qurro I/446, cetakan
pertama, Maktabah Ibnu Taimiyyah, Maktabah Syamilah]
Wallohu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar